KOMUNIKASI
Pengertian
Komunikasi Menurut Para Ahli :
·
Theodore M. Newcomb:
“Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi,terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima”
“Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi,terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima”
·
Carl I. Hovland:
“Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikan)”
“Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikan)”
·
Everett M. Rogers:
“Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka”
“Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka”
·
Harold Lasswell:
Who Says What In Which Channel to Whom With What Effect? Atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana?
Who Says What In Which Channel to Whom With What Effect? Atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana?
·
Komunikasi adalah
saluran untuk melakukan dan menerima pengaruh mekanisme perubahan, alat untuk
mendorong mempertinggi motivasi dan juga perantara serta sarana dimana
kemungkinan suatu organisasi mencapai tujuannya. Perilaku manusia adalah cermin
yang paling sederhana, agar perilaku sesuai dengan tujuan organisasi., maka
harus ada kesesuaian antara keinginan karyawan dengan keinginan perusahaan.
Pimpinan perusahaan dalam melakukan selalu mengadakan komunikasi terhadap
karyawan yang berwujud pemberian perintah atau intruksi, bimbingan, penerangan,
laporan dan sebagainya.
·
Soewarno Handaya Ningrat: (Soewarno Handaya
Ningrat. Pengantar Ilmu Studi dan Manajemen. CV Haji Masagung, Jakarta, 1980,
hal 94). “Komunikasi adalah proses interaksi
atau hubungan saling pengertian satu sama lain antara sesama manusia. Proses interaksi
atau hubungan satu sama lain yang dikehendaki oleh seorang dengan maksud agar
dapat diterima dan dimengeti antara sesamanya.
·
T. Hani Handoko: (T. Hani Handoko, Manajemen, BPFE
Yogyakarta, 1986, hal 272). “Komunikasi
adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari
seseorang ke orang lain. Perpindahan pengertian tsb melibatkan lebih dari
sekedar kata-kata yg digunakan dalam percakapan, tetapi juga ekspresi wajah,
intonasi, titik putus tidak hanya memerlukan transmisi data, tetapi bahwa
tergantung pada keterampilan-keterampilan tertentu untuk membuat sukses
pertukeran informasi.
·
Komunikasi adalah proses interaksi atau
hubungan saling pengertian satu sama lain antara sesame manusia baik langsung
maupun tidak langsung.
Komunikasi
terbagi dua yaitu verbal dan non verbal.
Komunikasi verbal yaitu suatu proses
komunikasi dengan menggunakan simbol atau lambang-lambang. Simbol-simbol yang
digunakan selain sudah ada yang diterima menurut konvensi internasional seperti
simbol lalu-lintas, alfabet latin, simbol matematika, juga .terdapat
simbol-simbol lokal yang hanya bisa dimengerti oleh kelompok-kelompok
masyarakat tertentu. Sedangkan komunikasi non
verbal adalah proses komunikasi dengan menggunakan kode non verbal.
Kode non
verbal biasa disebut bahasa isyarat atau bahasa diam (silent language), maupun
bahasa tubuh (body language).
Unsur-unsur penting lainnya dalam
komunikasi:
1. Sumber
Adalah
pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia, sumber bisa
terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam kelompok misalnya partai,
organisasi atau lembaga. Sumber biasa disebut juga komunikator atau dalam bahasa
Inggrisnya disebut source, sender atau decoder.
2. Pesan
Adalah
sesuatu yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan
dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi.
3. Media.
Media yang dimaksud di sini adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.
4. Penerima.
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih. Penerima biasa disebut komunikan atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver.
5. Efek
Efek atau pengaruh adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa tergantung dari pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. (De Fleur, 1982)
6. Umpan Balik.
Adalah suatu bentuk tanggapan balik dari penerima setelah memperoleh pesan yang diterima.
Tipe-tipe
Komunikasi:
Dalam ilmu komunikasi juga dikenal beberapa macam tipe komunikasi. Joseph A. DeVito seorang
professor komunikasi di City University of New York dalam bukunya Communicology
membagi komunikasi atas empat macam yaitu : komunikasi intrapribadi, komunikasi
antarpribadi, komunikasi publik dan komunikasi massa.
1. Komunikasi Intrapribadi (Intrapersonal Communication)
Merupakan proses komunikasi yang terjadi dalam diri individu atau dengan kata lain proses berkomunikasi dengan diri sendiri.
2. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)
Merupakan proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka, seperti yang dinyatakan oleh Pace (1979) bahwa “Interpersonal communication is communication involving two or more people in a face to face setting”
3. Komunikasi Publik (Public Communication)
Sesuai namanya, komunikasi publik menunjukkan suatu proses komunikasi di mana pesan-pesan disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka di depan khalayak yang lebih besar.
4. Komunikasi Massa (Mass Communication)
Komunikasi
massa dapat didefinisikan sebagai proses komunikasi yang berlangsung di mana
pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya
massal melalui alat yang bersifat mekanis separti radio, televisi, surat kabar
dan film.
Seperti
telah dijelaskan bahwa pihak yang mengirim pesan kepada khalayak disebut
komunikator. Sebagai pelaku dalam proses komunikasi, komunikator memegang
peranan yang sangat penting terutama dalam mengendalikan jalannya komunikasi.
Untuk mencapai komunikasi yang efektif, seorang komunikator selain dituntut
untuk mengenal dirinya terlebih dahulu, maka ia juga harus memiliki kepercayaan
(credibility), daya tarik (attractiveness) dan kekuatan (power).
Faktor lain yang menentukan berhasil
tidaknya komunikasi adalah homophily, yakni
adanya kesamaan yang dimiliki oleh seorang komunikator dengan khalayaknya
misalkan dalam hal bahasa, pendidikan, agama, usia dan jenis kelamin.
Dalam berkomunikasi juga terdapat tujuan yang ingin dicapai, yaitu untuk
menciptakan kesesuaian, kesamaan, dan pemahaman yang sama tentang informasi,
ide, pemikiran dan sikap terhadap orang, pihak atau kelompok tertentu.
Untuk
mencapai semuanya itu kita harus menempatkan setiap manusia dalam posisi
sentral, menghormati dan menghargainya secara proposional.
Jenis Komunikasi
Untuk
mengetahui komunikasi antara pimpinan perusahaan dengan karyawan komunikasi
dibedakan menjadi tiga menurut jenisnya: (Soejono Trimo, Analisis
Kepemimpinan Angkasa Bandung. 1986)
a. Downward Communication
Koordinasi
melalui rencana yang telah dibuat (by plan) yang dapat dikatakan koordinasi itu
mencapai bentuk komunikasi yang akhirnya berjalan kebawah. Komunikasi ini
bersifat satu arah dari pemimpin kepada bawahanya. Informasi yang disampaikan
meliputi antara lain, kebijaksanaan pemimpin, peraturan, ketentuan yang harus
diikuti oleh pekerja. jadwal kegiatan atau program dan alokasi sumber-sumber.
Makin
jelas atau pasti suatu kegiatan atau pekerjaan makin kurang bimbingan
atau pemrosesaninformasi yang diperlukan, sehingga pemimpin cukup
mengkoordinasikan pekerjaan bawahan melalui rencanakerja yang telah
disiapkan.
b. Upward Communication
Koordinasi
melalui umpan balik (feed back), berarti komunikasi teratur keatas, dari
bawahan kepimpinan terutama dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang
bersifat teknis, pemimpin atau manajer sangat memerlukan input informasi yang
berupa laporan, saran dari bawahan untuk dapat mengkoordinasikan seluruh
kegiatan itu.
Adapun
karakteristik umpan balik yang efektif antara lain:
a) Intensi
a) Intensi
Umpan
balik yang efektif jika diarahkan secara langsung untuk menyempurnakan
pelaksanaan pekerjaan dan lebih menjadikan pegawai sebagai harta milik
organisai yang paling berharga, umpan balik semacam ini tidak bersifat hal-hal
yang bersifat pribadi dan eharusnya tidak berkompromi dengan perasaan-perasaan
pribadi, harga diri dan cita-cita pribadi. Umpan balik yang positif hanyalah
mengurusi atau hanya diarahkan pada aspek-aspek pekerjaan pegawai.
b)
Kekhususan
Umpan
balik yang efektif dirancang untuk membekali penerima dengan informasi yang
khusus sehingga mereka apa yang harusnya dikerjakan untuk suatu situsi yang
benar.
c)
Deskriptif
Efektifitas
umpan balik dapat pula dilakukan dengan lebih bersifat dekriptif dengan
memberikan penjelasan mengenai pelaksanaan pekerjaan.
d)
Kemanfaatan
Umpan
balik ini hendaknya mengandung informasi yang dapat dipergunakan oleh pegawai
atau pejabat untuk memperbaiki dan menyempurnakan pekerjaanya
e)
Tepat Waktu
Umpan
balik yang efektif terdapat pertimbangan-pertimbangan yang memperhitungkan
factor-faktor yang tepat
f)
Kesiapan
Agar
supaya umpan balik bisa efektif para pegawai hendaknya mempunyai kesiapan untuk
menerima umpan balik tersebut.
g)
Kejelasan
Umpan
balik bisa efektif jikalau dapat dimengerti secara jelas oleh penerima.
h)
Validitas
Agar
supaya umpan balik dapat efektif maka umpan balik tersebut hendaknya dapat
dipercaya dan syah.
c.
Komunikasi Horizontal atau Diagonal
Koordinasi
melalui interaksi lateral sebenarnya merupakan satu alur komunikasi atau
informasi yang sifatnya horizontal atau diagonal antar departemen/unit-unit
dalam organisasi.
Informasi
dipakai pemimpin bilamana karakteristik tugas atau pekerjaan itu mengandung
derajat ketidak pastian yang tinggi.
Dalam
kondisi tugas atau pekerjaan semacam ini pemimpin atau bawahan amat membutuhkan
pemrosesan informasi yang tinggi berkaitan enggan tugas atau pekerjaan yang
dilaksanakan, masukan-masukan tidak hanya dari kelompok atau unit kerjanya
sendiri, akan tetapi memerlukan pula informasi dari unit-unit kerja lain dalam
organisasi itu.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Komunikasi
Untuk
mencapai komunikasi yang efektif perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi.
Adapun faktor-faktornya adalah sebagai berikut: (Onong Ichjana Effendy, Ilmu
Komunikasi Teori dan praktek, CV. Remaja Karya, Bandung. 1985)
· Komunikasi
Harus Tepat Waktu dan Tepat Sasaran
Ketepatan
waktu dalam menyampaikan komunikasi harus betul-betul diperhatikan, sebab
apabila penyampaian komunikasi tersebut terlambat maka kemungkinan apa yang
disampaikan tersebut tidak ada manfaatnya lagi.
· Komunikasi
Harus Lengkap
Selain
komunikasi yang disampaikan harus mudah dimengerti oleh penerima komunikasi,
maka komunikasi tersebut harus lengkap sehingga tidak menimbulkan keraguan bagi
penerima komunikasi. Hal itu perlu ditekankan, sebab meskipun komunikasi mudah
dimengerti tetapi apabila komunikasi tersebut kurang lengkap, maka hal itu
menimbulkan keraguan bagi penerima komunikasi, sehingga pelaksanaan tidak
sesuai denganapa yang diinginkan.
· Komunikasi
Perlu Memperhatikan Situasi dan Kondisi
Dalam
menyampaikan suatu komunikasi, apalagi bilamana komunikasi yang harus
disampaikan tersebut merupakan hal-hal yang penting yang perlu pengertian
secara mendalam, maka faktor situasi dan kondisi yang tepat perlu diperhatikan.
Apabila solusi dan kondisi dirasakan kurang tepat , bilamana komunikasi yang
akan disampaikan tersebut dapat ditunda maka sebaiknya penyampaian komunikasi
tersebut ditangguhkan.
· Komunikasi
Perlu Menghindarkan Kata-kata Yang Tidak Enak
Agar
komunikasi yang disampaikan mudah dimengerti dan diindahkan maka perlu
dihindarkan kata-kata yang kurang baik. Dengan kata-kata yang kurang enak ini
dimaksudkan adalah kata-kata yang dapat menyinggung perasaan penerima
informasi, meskipun dalam kamus hal itu tidak salah dn cukup jelas.
· Adanya
Persuasi Dalam Komunikasi
Seringkali
manajer harus merubah sikap, tingkah laku dan perbuatan dari orang-orangnya
sesuai dengan yang diinginkan, untuk itu dalam pelaksanaan komunikasi harus
disertai dengan persuasi.
Hambatan Komunikasi
Kegagalan
dalam berkomunikasi sering terjadi karena banyak hambatan-hambatan. Salah satu
hambatan yang ditimbulkan dari unsur manusia yang terlibat didalamnya ialah
karena persepsi yang berbeda. Dimanadalam persepsi ada kecenderungan menghambat
informasi baru, terutama jika informasi iti bertentangan dengan apa yang
diyakini. Persepsepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh
setiap orang didalam memakai informasi tentang lingkungannya, lewat
penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman.
Manfaat Komunikasi
Dalam
komunikasi sangat dimungkinkan adanya hambatan . salah satu hambatan yang
ditimbulkan dari unsur manusia yang terlibat didalamnya karena persepsi yang
berbeda.
Tetapi
apabila dapat menghilangkan hambatan atau setidaknya dapat memperkecil hambatan
tersebut, maka kemungkinan komunikasi yang dilaksanakan akan menjadi lebih
baik. apabila mampu melaksanakan komunikasi dengan baik, maka akan dapat
mengambil manfaatnya.manfaat komunikasi adalah sebagai berikut:
· Kelancaran
tugas-tugas lebih terjamin
· Biaya
biaya dapat ditekan
· Dapat
meningkatkan partisipasi
· Pengawasan
dapat dilakukan dengan baik
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar