EVALUASI
Pengertian
evaluasi menurut para ahli:
·
Suharsimi
Arikunto (2004 : 1) evaluasi adalah kegiatan untuk
mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi
tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil
keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan
informasi-informasi yang berguna bagi pihak decision maker untuk menentukan
kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan
·
Menurut Stufflebeam dalam Lababa (2008),
evaluasi adalah “the process of
delineating, obtaining, and providing useful information for judging decision
alternatives" Artinya evaluasi merupakan proses menggambarkan,
memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan suatu
alternatif keputusan. Masih dalam Lababa (2008).
·
Sudiono, Anas (2005) mengemukakan bahwa secara harfiah
kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation, dalam bahasa Indonesia
berarti penilaian. Akar katanya adalah value yang artinya nilai. Jadi istilah
evaluasi menunjuk pada suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai
dari sesuatu
·
Yunanda:2009 evaluasi merupakan kegiatan yang
terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan menggunakan instrumen
dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan
·
Frey, Barbara A., and Susan W.
Alman. (2003): Evaluation The systematic process of collecting,
analyzing, and interpreting information to determine the extent to which pupils
are achieving instructional objectives. (Artinya: Evaluasi adalah proses sistematis
pengumpulan, analisis, dan interpretasi informasi untuk menentukan sejauh mana
siswa yang mencapai tujuan instruksional).
·
Mardapi, Djemari (2003), penilaian adalah kegiatan
menafsirkan atau mendeskripsikan hasil pengukuran.
·
Zainul, Asmawi dan Noehi Nasution
(2001),
mengartikan penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan
menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang
menggunakan tes maupun nontes.
·
Arikunto
dan Cepi (2008 : 2),
bahwa:Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya
sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan
alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan. Fungsi utama evaluasi
dalam hal ini adalah menyediakan informasi-informasi yang berguna bagi pihak
decision maker untuk menentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan
evaluasi yang telah dilakukan.
·
Uzer (2003 : 120), mengatakan bahwa: Evaluasi adalah suatu proses
yang ditempuh seseorang untuk memperoleh informasi yang berguna untuk
menentukan mana dari dua hal atau lebih yang merupakan alternatif yang
diinginkan, karena penentuan atau keputusan semacam ini tidak diambil secara
acak, maka alternatif-alternatif itu harus diberi nilai relatif, karenanya
pemberian nilai itu harus memerlukan pertimbangan yang rasional berdasarkan
informasi untuk proses pengambilan keputusan.
·
Menurut Djaali dan Pudji (2008
: 1), evaluasi dapat juga diartikan sebagai “proses menilai
sesuatu berdasarkan kriteria atau tujuan yang telah ditetapkan yang selanjutnya
diikuti dengan pengambilan keputusan atas obyek yang dievaluasi”.
·
Ahmad(2007 : 133), mengatakan bahwa
“evaluasi diartikan sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu
(ketentuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang, obyek,dll.)
berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian”.
Tujuan Evaluasi
Tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
Secara umum, tujuan evaluasi adalah:
- Untuk
menghimpun data dan informasi yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai
taraf perkembangan atau kemajuan yang dialami peserta didik setelah mereka
mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Dengan kata
lain, tujuan umum evaluasi adalah untuk memperoleh data pembuktian yang
akan menjadi petunjuk sampai dimana tingkat pencapaian kemajuan peserta
didik terhadap tujuan atau kompetensi yang telah ditetapkan setelah mereka
menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
- Untuk
mengetahui tingkat efektifitas proses pembelajaran yang telah dilakukan
oleh guru dan peserta didik.
- Untuk
merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan. Tanpa
ada evaluasi maka tidak mungkin timbul kegairahan atau rangsangan pada
diri peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasinya
masing-masing.
- Untuk mencari dan menemukan factor-faktor penyebab keberhasilan
dan ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan,
sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara
perbaikannya.
Prinsip Dasar Evaluasi
Evaluasi sendiri memiliki beberapa prinsip dasar yaitu:
1.
Evaluasi bertujuan membantu pemerintah dalam mencapai tujuan
pembelajaran bagi masyarakat.
2. Evaluasi adalah seni, tidak ada evaluasi yang sempurna, meski dilakukan
dengan metode yang berbeda.
3. Pelaku evaluasi atau evaluator tidak memberikan jawaban atas suatu
pertanyaan terntentu. Evaluator tidak berwenang untuk memberikan rekomendasi
terhadap keterbelangsungan sebuah program. Evaluator hanya membantu memberikan alternatif.
4. Penelitian evaluasi adalah tanggung jawab tim bukan perorangan..
5. Evaluator tidak terikat pada satu sekolah demikian pula sebaliknya.
6. Evaluasi adalah proses, jika diperlukan revisi maka lakukanlah revisi.
7. Evaluasi memerlukan data yang akurat dan cukup, hingga perlu pengalaman
untuk pendalaman metode penggalian informasi.
8. Evaluasi akan mantap apabila dilakukan dengan instrument dan teknik yang
applicable.
9. Evaluator hendaknya mampu membedakan yang dimaksud dengan evaluasi
formatif, evaluasi sumatif fan evaluasi program.
10. Evaluasi memberikan gambaran deskriptif yang jelas mengenai hubungan
sebab akibat, bukan terpaku pada angka soalan tes.
TEKNIK
EVALUASI
Teknik
evaluasi digolongkan menjadi 2 yaitu teknik tes dan teknik non Tes.
1.
Teknik non
tes
meliputi ; skala bertingkat, kuesioner,daftar cocok, wawancara,
pengamatan,
riwayat hidup.
a. Rating scale atau skala bertingkat
menggambarkan suatu nilai dalam bentuk angka. Angka-angak diberikan secara
bertingkat dari anggak terendah hingga angkat paling tinggi. Angka-angka
tersebut kemudian dapat dipergunakan untuk melakukan perbandingan terhadap
angka yang lain.
b. Kuesioner adalah
daftar pertanyaan yang terbagi dalam beberapa kategori. Dari segi yang
memberikan jawaban, kuesioner dibagi menjadi kuesioner langsung dan kuesioner
tidak langsung. Kuesioner langsung adalah kuesioner yang dijawab langsung oleh
orang yang diminta jawabannya. Sedangkan kuesiioner tidak langsung dijawab oleh
secara tidak langsung oleh orang yang dekat dan mengetahui si penjawab seperti
contoh, apabila yang hendak dimintai jawaban adalah seseorang yang buta huruf
maka dapat dibantu oleh anak, tetangga atau anggota keluarganya. Dan bila
ditinjau dari segi cara menjawab maka kuesioner terbagi menjadi kuesioner
tertutup dan kuesioner terbuka. Kuesioner tertututp adalah daftar pertanyaan
yang memiliki dua atau lebih jawaban dan si penjawab hanya memberikan tanda
silang (X) atau cek (√) pada awaban yang ia anggap sesuai. Sedangkan kuesioner
terbuka adalah daftar pertanyaan dimana si penjawab diperkenankan memberikan
jawaban dan pendapat nya secara terperinci sesuai dengan apa yang ia ketahui.
c. Daftar cocok adalah sebuah daftar yang
berisikan pernyataan beserta dengan kolom pilihan jawaban. Si penjawab diminta
untuk memberikan tanda silang (X) atau cek (√) pada awaban yang ia anggap
sesuai.
d. Wawancara, suatu cara yang dilakukan
secara lisan yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan tujuan
informsi yang hendak digali. wawancara dibagi dalam 2 kategori, yaitu pertama,
wawancara bebas yaitu si penjawab (responden) diperkenankan untuk memberikan
jawaban secara bebas sesuai dengan yang ia diketahui tanpa diberikan batasan
oleh pewawancara. Kedua adalah wawancara terpimpin dimana pewawancara telah
menyusun pertanyaan pertanyaan terlebih dahulu yang bertujuan untuk menggiring
penjawab pada informsi-informasi yang diperlukan saja.
e. Pengamatan atau observasi, adalah
suatu teknik yang dilakuakn dengan mengamati dan mencatat secara sistematik apa
yang tampak dan terlihat sebenarnya. Pengamatan atau observasi terdiri dari 3
macam yaitu : (1) observasi partisipan yaitu pengamat terlibat dalam kegiatan
kelompok yang diamati. (2) Observasi sistematik, pengamat tidak terlibat dalam
kelompok yang diamati. Pengamat telah membuat list faktor faktor yang telah
diprediksi sebagai memberikan pengaruh terhadap sistem yang terdapat dalam
obejek pengamatan.
f. Riwayat hidup, evaluasi ini dilakukan
dengan mengumpulkan data dan informasi mengenai objek evaluasi sepanjang
riwayat hidup objek evaluasi tersebut.
2. Teknik tes. Dalam evaluasi pendidikan
terdapat 3 macam tes yaitu :
a. Tes diagnostic
Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mendiagosis penyebab
kesulitan yang dihadapi seseorang baik dari segi intelektual, emosi, fisik dan
lain-lain yang mengganggu kegiatan belajarnya.
b. Tes formatif
Tes Formatif, yaitu tes yang diberikan
untuk memonitor kemajuan belajar selama proses pembelajaran berlangsung. Tes
ini diberikankan dalam tiap satuan unit pembelajaran. Manfaat tes formatif bagi
peserta didik adalah :
·
Untuk
mengetahui apakah peserta didik sudah menguasai materi dalam tiap unit
pembelajaran.
·
Merupakan
penguatan bagi peserta didik.
·
Merupakan
usaha perbaikan bagi siswa, karena dengan tes formatif peserta didik mengetahui
kelemahan-kelemahan yang dimilikinya.
·
Peserta
didik dapat mengetahui bagian dari bahan yang mana yang belum dikuasainya.
c. Tes
sumatif
Tes sumatif diberikan dengan maksud untuk
mengetahui penguasaan atau pencapaian peserta didik dalam bidang tertentu. Tes
sumatif dilaksanakan pada tengah atau akhir semester.
PROSEDUR
MELAKSANAKAN EVALUASI
Dalam
melaksanakan evaluasi pendidikan hendaknya dilakukan secara sistematis dan
terstruktur. Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa evaluasi pendidikan
secara garis besar melibatkan 3 unsur yaitu input, proses dan out put. Apabila
prosesdur yang dilakukan tidak bercermin pada 3 unsur tersebut maka
dikhawatirkan hasil yang digambarkan oleh hasil evaluasi tidak mampu
menggambarkan gambaran yang sesungguhnya terjadi dalam proses pembelajaran.
Langkah-langkah
dalam melaksanakan kegiatan evaluasi pendidikan secara umum adalah sebagai
berikut :
a. Perencanaan
(mengapa perlu evaluasi, apa saja yang hendak dievaluasi, tujuan evaluasi,
teknikapa yang hendak dipakai, siapa yang hendak dievaluasi, kapan, dimana,
penyusunan instrument, indikator, data apa saja yang hendak digali, dsb)
b. Pengumpulan
data ( tes, observasi, kuesioner, dan sebagainya sesuai dengan tujuan)
c. Verifiksi
data (uji instrument, uji validitas, uji reliabilitas, dsb)
d. Pengolahan
data ( memaknai data yang terkumpul, kualitatif atau kuantitatif, apakah hendak
di olah dengan statistikatau non statistik, apakah dengan parametrik atau non
parametrik, apakah dengan manual atau dengan software (misal : SAS, SPSS )
e. Penafsiran
data, ( ditafsirkan melalui berbagai teknik uji, diakhiri dengan uji hipotesis
ditolak atau diterima, jika ditolak mengapa? Jika diterima mengapa? Berapa
taraf signifikannya?) interpretasikan data tersebut secara berkesinambungan
dengan tujuan evaluasi sehingga akan tampak hubungan sebab akibat. Apabila
hubungan sebab akibat tersebut muncul maka akan lahir alternatif yang
ditimbulkan oleh evaluasi itu.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar