RESUME
Buku: Manajemen Pendidikan
Indonesia
Penulis: Prof. DR. Made
Pidarta
Manajemen
Pendidikan Indonesia
Di buku
Manajemen Pendidikan Indonesia karya Prof. DR. Made Pidarta salah satunya membahas
mengenai uraian tentang Manajemen Strategik, suatu manajemen yang menyangkut
pengembangann sekolah secara utuh atau keseluruhan yang berbeda dengan
pengembangan dimensi-dimensi tertentu seperti yang dibahas dalam buku ini.
Dalam pendidikan manajemen itu
dapat diartikan sebagaiaktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar
terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
sebelumnya. Sedangkan Manajemen Pendidikan dalam kamus bahasa Belanda-Indonesa
disebutkan bahwa istilah manajemen berasal dari “administratie” yang berarti
tata-usaha. Dalam pengertian manajemen tersebut, administrasi menunjukpada
pekerjaan tulis-menulis di kantor. Pengertian inilah yang menyebabkan timbulnya
contoh-contoh keluhan kelambatan manajemen yang sudah disinggung, karena
manajemen dibatasi lingkupnya sebagai pekerjaan tulis-menulis.
Manajemen berdasarkan sasaran (mbs)
adalah management by objectives yaitu
sistem pengawasan manajer dan karyawannya bersama-sama emnetapkan sasaran yang
akan dicapai dalam jangka waktu tertentu. Bila suatu organisasi memkaia pendekatan
sistem berarti para personalianya berpikir dan bekerja secara sistem. Mereka sebagai
salah satu jenis sumber, bersama-sama dengan sumber-sumber non manusia lainnya
merupakan satu kesatuan untuk melakukan tuags-tugas guna mencapai tujuan
organisasi. Setiap organisasi pada umumnya mempunyai satu tujuan. Organisasi pendidikan
Indonesia misalnya mempunyai tujuan mengembangkan manusia Indonesia secara
total yang dijiwai oleh filsafat Pancasila. Organisasi yang memakai pendekatan
sistem ini akan mengarahkan semua sumber-sumber pendidikannya untuk mencapai
tujuan itu. Manajemen sebagai pusat administrasi akan melakukan kegiatannya
atas dasar tujuan yang ingin dicapai.
Struktur organisasi adalah salah
satu sub sistem dari manajemen sebagai sistem. Sebagai sub sistem, maka ia
wajib mendapat perhatian yang relatif sama dari manajer seperti halnya dengan
sub sistem-sub sistem yanglain. Sub sistem-sub sistem manajemen yang lain itu
ialah teknik, personalia, informasi, an lingkungan. Bagaimana struktur
diwujudkan agar ia dapat melayani kebutuhan-kebutuhan ligkungan pendidikan? Bagaimana
struktur dibuat agar ia bisa bersifat fleksibel sehingga dapat diterapkan pada
berbagai situasi pendidikan Indonesia? Bagaimana struktur diperlakukan agar ia
memberi kontribusi yanng optimal kepada pencapaian tujuan organisasi
pendidikan? Inilah beberapa pertanaan pokok yang harus dijawab dan dilaksanakan
oleh manajer pada aspek struktur.
Manajemen pada aspek teknik adalah
usaha para manajer menangani teknik-teknik yang ada dalam organisasinya, agar
teknik-teknik itu dapat digunakan seoptimal munkin dalam upaya mencapai tujuan
organisasi. Teknik-teknik yang sudah ada dipelihara dan dimanfaatkan, bila
perlu direvisi agar lebih cocok dengan kegunaanya. Teknik-teknik baru
dikembangkan pula untuk menjawab tantangan perubahan zaman, baik dalam
tekniknya itu sendiri maupun dalam usaha memenuhi tuntutan lingkungan dan inovasi.
Segala macam tuags-tugas organisasi untuk merealisasi misi organisasi.
Manajemen pada aspek personalia (Management By People), personalia ialah
semua anggota organiasasi yang bekerj untuk kepentingan organisasi yaitu untuk
mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Personalia organisasi pendidikan
mencakup para guru, para pegawai, dan para wakil siswa/mahasiswa. Termasuk juga
para manajer pendidikan yang mungkn dipegang oleh beberapa guru. Wakil siswa/
mahasiswa seperti anggota OSIS dan anggota senat mahasiswa misalnya dimasukkan
juga sebagai personalia organisasi pendidikan sebab mereka ikut berpartisipasi
dalam menjaga kelangsungan dan meningkatkan aktivitas-aktivitas pendidikan. Paling
sedikit mereka dimintai umpan balik oleh para pengambil keputusan.
Informasi berfungsi sebagai
penghubung antra berbagai bagian organiasasi sehingga bagian-bagian itu tidak
terisolasi satu dengan yang lain, melainkan tetap meupakan suatu kesatuan dalam
organisasi. Karena fungsinya yang penting ini ada ahli yang mengibaratkan
informasi itu sebagai darah organisasi, bila darah itu tdak ada atau tidak
berjalan maka matilah organisasi itu (Shrode, 1974, h. 448). Dikatakannya informasi
sebagai agen untuk menompang kehidupan organisasi. Fungsi informasi yang penting
ini suda disadari oleh sebagian ahli pendidikan di Indonesia. Terbukti uunit-unit
kerja yang menangani informasi ini sudah mulai dibangun pada lebaga-lembaga
pendidikan, terutama di perguruan tinggi. Namun sayang, sebagian besar masih
dlaam taraf awal, sehingga belum dapat melaksanakan fungsinya sebagaimana
mestinya. Masih ada beberapa informasi yang tidak relevan dengan kebutuhan.begitu
pula laporan-laporan tidak sepenuhnya digunakan dalam pengambilan keputusan
(BP3K, 1978, h. 24/10). Hal ini dapat disebabkan oleh kesukaran mengumpulakn
data, kurang kesadaran para pemberi data akan manfaat informasi, dan kurang
lengkapnya data/informasi untuk mengambil kesimpulan. Disamping informasi
berfungsi menghubungkan bagian-baguan organisasi, dalam fungsinya itu sekaligus
ia merupakan alat kontrol atau pengawasan bagi organisasi bersangkutan.
Lingkungan pendidikan adalah segala
sesuatu yang ada dan tejadi di sekeliling proses pendidikan itu berlangsung
yang terdiri dari manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda mati. Keempat
kelompok benda-benda lingkungan pendidikan itu ikut berperan dalam rangka usaha
setiap siswa/mahasiswa mengembangkan dirinya. Tetapi manajemen pendidikan
menaruh perhatiannya terutama kepada lingkungan yang berwujud manusia yaitu
masyarakat.
Seperti diketahui bahwa tugas
manaemen antara lain ialah mengintegrasikan sumber-sumber pendidikan dan
memanfaatkannya seoptimal mungkin. Sumber-sumber pendidikan ini dapat saja
diambil dari lingkunga sekolah/ kampus dan bisa berupa keempat kelompok
benda-benda lingkungan di atas. Namun sumber-sumber pendidikan itu biasanya
secara langsung ditangani oleh guru-guru dalam usaha mereka meningkatkan proses
belajar mengajar masing-masing. Manajer hanya memberi petunjuk-petunjuk umum
saja. Perhatian manajer terpusat kepada kelompok manusia atau masyarakat
lingkungannya. Sebba hanya masyarakatlah yang bisa diajak berbicara tentang
hal-hal yang menyangkut pendidikan, termasuk menunjukkan binatang,
tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda mati apa yang ada disekitar mereka yang bisa
dipakai bahan untuk belajar. Anggota masyarakat inilah teman manajer yang bisa
diajak merenanakan, mengkoordinasi, dan bahkan dapat ikut mengontrol jalannya
pendidikan.
Manajemen ialah aktivitas memadukan
sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan
yang telah ditentukan sebelumnya. Sumber-sumber pendidikan itu mencakup
orang-orang, uang, bahan pelajaran, media pendidikan, prasarana, sarana dan
informasi. Sumber-sumber ini tidak selalu tersedia dan berada pada organisasi
atau lembaga pendidikan, melainkan seringkali bertebaran ada di sana-sini. Keadaan
seperti ini perlu ditata oleh para manajer agar dapat dimanfaatkan secara
optimal oleh lembaga. Untuk maksud itu para manajer membutuhkan
keterampilan-keterampilan tertentu.
Ada 3macam keterampilan manajer
yaitu keterampilan konsep, keterampilan manusiawi, dan keterampilan teknik. Keterampilan
konsep ialah keterampilan untuk memahami dan mengoperasikan organisasi,
sedangkan keterampilan manusiawi ialah keterampilan untuk bekerja sama,
memotivasi, dan mengarahkan, sementara itu keterampilan teknik ialah
keterampilan dalam menggunakan pengetahuan, metode, teknik, dan perlengkapan
untuk menyelesaikan tugas tertentu (Hersey, 1978, h. 6)
Organisasi adalah sesuatu yang
berkembang. Ia mengalami pasang surut. Namun, pada umumnya ia semakin besar,
walaupun banyak juga yang mati tidak dapat mempertahankan hidupnya. Keadaan seperti
ini juga berlaku dalam organisasi pendidikan. Pada umumnya lembaga-lembaga
pendidikan dapat berkembang menjadi lebih besar, di samping ada beberapa yang
tetap kerdil menunggu kematiannya.
Salah satu faktor yang membuat
organisasi itu dapat berkembang adalah kompetensi manajernya. Manajer yang
mempunyai kompetensi memadai cenderung mampu meningkatkan organisasi,
sebaliknya manajer yang kurang memiliki kompetensi cenderung membuat organisasi
itu mandeg atau mundur. Sebab manajer adalah merupakan pusat atau inti
administrasi. Sedangkan administrasi adalah proses yang ada dalam organisasi. Kalau
proses itu makin jelek dan akhirnya macet menandakan organisasi itu mundur dan
akhirnya mati.
Oleh sebab itu kompetensi para manajer
juga perlu dikembangkan, disamping mengembangkan kompetensi para bawahan. Seperti
diketahui dunia ini selalu berubah yang dapa mempengaruhi organisasi
pendidikan. Maka menjadi tantangan dan tanggung jaab manajer penidikan untuk
menyongsong perubahan ini, agar lembaga pendidikan tetap tegak berdiri dan
bahkan tetap menjadi meru penerangan dan agen pembaruan bagi lingkungannya.
Siapa seharusnya berinisiatif
mengembangkan kompetensi para manajer? Yang berinisiatif ialah manajer
tertinggi, sebab ia yang paling bertanggung jawab atau memegang tanggung jawab
terakhir atas hidup matinya suatu lembaga pendidikan. Bila lembaga itu memiliki
yayasan dapat juga inisiatif pengembangan ini dapat juga bersumber dari
instansi ataasan seperti dari Kantor Departmen Pendidikan Jawa Timur misalnya
atau Departemen Pendidikan pusat untuk manajer-manajer sekolah di Jawa Timur.
Pengembangan manajer disekolah
menengah bisa bersumber dari inisiatif kepala sekolahnya untuk mengembangkan
diri sendiri sebagai manajer. Untuk mengembangkan diri seperti ini tidak perlu
sellau menunggu saran atau instruksi dari atasan. Ia dapat belajar sendiri dengan segala daya upaya,
seperti membaca buku, majalah, berkonsultasi kepada orang yang dipandang sudah
ahli, berdiskusi dengan sesama manajer, dan sebagainya. Begitu pula dengan
pengembangan manajer di perguruan tinggi dapat dimuli dari inisiatif rektornya.
Ia berusaha agar para dekan dan ketua jurusan bisa belajar secara informal
tentang hal-hal yang berkaitan dengan pkeerjaan manajer, disamping ia sendiri
juga mempelajarinya.
ka mau nanya dibuku ini yang bab trakhir dengan sub tema memelihara hasil-hasil pengembangan dan merangsang agar belajar secara cntinue bisa dikirimkan ke email nggak ? aku butuh nih
BalasHapus