SUPERVISI
Pengertian menurut para ahli:
o
Wilem Mantja (2007)
Mengatakan bahwa, supervisi diartikan sebagai kegiatan supervisor (jabatan resmi) yang dilakukan untuk perbaikan proses belajar mengajar (PBM). Ada dua tujuan (tujuan ganda) yang harus diwujudkan oleh supervisi, yaitu; perbaikan (guru murid) dan peningkatan mutu pendidikan. Willem Mantja memandang supervisi sebagai kegiatan untuk perbaikan (guru murid) dan peningkatan mutu pendidikan
Mengatakan bahwa, supervisi diartikan sebagai kegiatan supervisor (jabatan resmi) yang dilakukan untuk perbaikan proses belajar mengajar (PBM). Ada dua tujuan (tujuan ganda) yang harus diwujudkan oleh supervisi, yaitu; perbaikan (guru murid) dan peningkatan mutu pendidikan. Willem Mantja memandang supervisi sebagai kegiatan untuk perbaikan (guru murid) dan peningkatan mutu pendidikan
o
Mulyasa (2006)
Supervisi sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah yang berperan sebagai supervisor, tetapi dalam sistem organisasi modern diperlukan supervisor khusus yang lebih independent, dan dapat meningkatkan obyektivitas dalam pembinaan dan pelaksanaan tugas.
Supervisi sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah yang berperan sebagai supervisor, tetapi dalam sistem organisasi modern diperlukan supervisor khusus yang lebih independent, dan dapat meningkatkan obyektivitas dalam pembinaan dan pelaksanaan tugas.
o
Supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi belajar-mengajar
agar memperoleh kondisi yang lebih baik.
o
Boardman et.al. dalam bukunya Democratic
Supervision inSecondary School sebagaimana dikutip oleh Soekarto
Indrafachrudi mengartikan supervisi sebagai berikut:
“Supervision of instruction is the effort to stimulate,
coordinate, and guide the continued/ growth of the teachers in a school, both
individually and collectively, in better understanding and more effective
performance at all the functions of instruction so they may be better able to
stimulate and guide the continued growth of every pupil toward the richest and
most intelligent participation in modern democratic society.”
Supervisi adalah suatu usaha
menstimulasi, mengkoordinasi dan membimbing secara kontinyu pertumbuhan
guru-guru sekolah, baik secara individual maupun secara kelompok, agar lebih
mengerti, dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran,
sehingga dengan demikian mereka mampu dan lebih cakap berpartisipasi dalam
masyarakat demokrasi modern.
o
Mc. Nerney dalam bukunya Educational
Supervision yang dikutip oleh Subari, mengemukakan bahwa;
"Supervision is the procedures of giving direction to and providing critical evaluations of the instructional process."
"Supervision is the procedures of giving direction to and providing critical evaluations of the instructional process."
Supervisi adalah
prosedur memberi arah serta mengadakan penilaian secara kritis terhadap proses
pengajaran.
o
Kimball Wiles secara singkat dalam bukunya Supervision
For Better Schools yang dikutip oleh Soewadji Lazaruth
memberi definisi sebagai berikut: "Supervision
is assistance in the development of a better teaching-learning situation."
Supervisi adalah bantuan untuk
mengembangkan situasi belajar-mengajar yang lebih baik.
o
P. Adams dan F. G. Dickey dalam bukunya Basic Principles
of Supervision sebagaimana dikutip oleh Ahmad Rohani dan
Abu Ahmadi secara sederhana merumuskan:
“Supervision is planned program for the improvement of
instruction."
Supervisi adalah suatu program yang
berencana untuk memperbaiki pengajaran.
Prinsip-prinsip Supervisi
1. Supervisi bersifat
memberikan bimbingan dan memberikan bantuan kepada guru dan staf sekolah lain
untuk mengatasi masalah dan mengatasi kesulitan dan bukan mencari-cari
kesalahan.
2. Pemberian bantuan
dan bimbingan dilakukan secara langsung, artinya bahwa pihak yang mendapat
bantuan dan bimbingan tersebut tanpa dipaksa atau dibukakan hatinya dapat
merasa sendiri serta sepadan dengan kemampuan untuk dapat mengatasi sendiri.
3. Apabila supervisor
merencanakan akan memberikan saran atau umpan balik, sebaiknya disampaikan
sesegera mungkin agar tidak lupa. Sebaiknya supervisor memberikan kesempatan
kepada pihak yang disupervisi untuk mengajukan pertanyaan atau tanggapan.
4. Kegiatan supervisi
sebaiknya dilakukan secara berkala misalnya 3 bulan sekali, bukan menurut minat
dan kesempatan yang dimiliki oleh supervisor.
5. Suasana yang
terjadi selama supervisi berlangsung hendaknya mencerminkan adanya hubungan
yang baik antara supervisor dan yang disupervisi tercipta suasana kemitraan
yang akrab. Hal ini bertujuan agar pihak yang disupervisi tidak akan
segan-segan mengemukakan pendapat tentang kesulitan yang dihadapi atau
kekurangan yang dimiliki.
6. Untuk menjaga agar
apa yang dilakukan dan yang ditemukan tidak hilang atau terlupakan, sebaiknya
supervisor membuat catatan singkat, berisi hal-hal penting yang diperlukan
untuk membuat laporan.
PRINSIP SUPERVISI
Pendidikan:
1. Prinsip Ilmiah, dengan
ciri-ciri :
·
Kegiatan
supervisi dilaksanakan berdasarkan data yang objektif yang diperoleh dalam
kenyataan proses pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar).
·
Untuk
memperoleh data diperlukan alat perekam data (angket, observasi, percakapan
pribadi, dan lain-lain).
·
Setiap
kegiatan supervisi dilaksanakan secara sistematis, terencana dan kontinu.
2. Prinsip Demokratis
Yakni dilaksanakan berdasarkan
hubungan kemanusiaan yang akrab sehingga guru merasa perlu untuk mengembangkan
tugasnya. Demokratis mengandung makna menjunjung tinggi harga diri dan martabat
guru.
·
Prinsip
Kerja Sama
Yakni mengembangkan usaha bersama
atau “sharing of idea, sharing of experience” serta memberi support, dorongan
dan menstimulasi guru sehingga mereka merasa tumbuh bersama.
·
Prinsip
Demokratis dan Kreatif
Setiap guru akan merasa termotivasi
dalam mengembangkan potensi kreativitasnya jika supervisi mampu menciptakan
suasana kerja yang menyenangkan, bukan menakutkan.
Fungsi Supervisi:
Secara umum fungsi supervisi adalah perbaikan
pengajaran. Berikut ini berbagai pendapat para tentang fungsi supervisi, di
antaranya adalah:
• Ayer, Fred E, menganggap fungsi supervisi untuk
memelihara program pengajaran yang ada sebaik-baiknya sehingga ada perbaikan.
• Franseth Jane, menyatakan bahwa fungsi supervisi
memberi bantuan terhadap program pendidikan melalui bermacam-macam cara
sehingga kualitas kehidupan akan diperbaiki.
• W.H. Burton dan Leo J. Bruckner menjelaskan bahwa
fungsi utama dari supervisi modern ialah menilai dan memperbaiki faktor-faktor
yang mempengaruhi hal belajar.
• Kimball Wiles, mengatakan bahwa fungsi supervisi
ialah memperbaiki situasi belajar anak-anak.
FUNGSI SUPERVISI
PENDIDIKAN
Fungsi supervisi pendidikan dapat diperinci sebagai
berikut :
1. Mengadakan penilaian terhadap pelaksanaan
kurikulum dengan segala sarana dan prasarana.
2. Membantu serta membina guru dengan cara
memberikan petunjuk sehingga keterampilan dan kemampuannya meningkat.
3. Membantu kepala sekolah/ guru untuk
menghadapi dan menyelesaikan masalah.
8 Fungsi supervise menurut
swearingen
Dalam suatu analisa fungsi supervisi yang diberikan
oleh Swearingen, terdapat 8 fungsi supervisi, yakni:
1. Mengkoordinasi Semua Usaha Sekolah.
Koordinasi yang baik diperlukan terhadap semua
usaha sekolah untuk mengikuti perkembangan sekolah yang makin bertambah luas
dan usaha-usaha sekolah yang makin menyebar, diantaranya: Usaha tiap guru,
Usaha-usaha sekolah, Usaha-usaha pertumbuhan jabatan.
2. Memperlengkapi Kepemimpinan Sekolah.
Yakni, melatih dan memperlengkapi guru-guru agar
mereka memiliki ketrampilan dan kepemimpinan dalam kepemimpinan sekolah.
3. Memperluas Pengalaman.
Yakni, memberi pengalaman-pengalaman baru kepada
anggota-anggota staff sekolah, sehingga selalu anggota staff makin hari makin
bertambah pengalaman dalam hal mengajarnya.
4. Menstimulasi Usaha-Usaha yang Kreatif.
Yakni, kemampuan untuk menstimulir segala daya
kreasi baik bagi anak-anak, orang yang dipimpinnya dan bagi dirinya sendiri.
5. Memberikan Fasilitas dan Penilaian yang
Kontinyu.
Penilaian terhadap setiap usaha dan program sekolah
misalnya, memiliki bahan-bahan pengajaran, buku-buku pengajaran, perpustakaan,
cara mengajar, kemajuan murid- muridnya harus bersifat menyeluruh
dan kontinyu.
6. Menganalisa Situasi Belajar
Situasi belajar merupakan situasi dimana semua
faktor yang memberi kemungkinan bagi guru dalam memberi pengalaman belajar
kepada murid untuk mencapai tujuan pendidikan.
7. Memberi Pengetahuan dan Ketrampilan pada Setiap
Anggota Staf.
Supervisi berfungsi memberi stimulus dan membantu
guru agar mereka memperkembangkan pengetahuan dan ketrampilan dalam belajar.
8. Mengintegrasikan Tujuan dan Pembentukan
Kemampuan.
Fungsi supervisi di sini adalah membantu setiap
individu, maupun kelompok agar sadar akan nilai-nilai yang akan dicapai itu,
memungkinkan penyadaran akan kemampuan diri sendiri.
Sasaran
supervisi pendidikan
a. Secara umum sasarannya adalah proses pembelajaran
peserta didik dengan tujuan meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran.
Karena itu supervisi pendidikan menaruh perhatian utama pada upaya-upaya
peningkatan provesionalitas guru sehingga memiliki kemampuan:
1) Merencanakan kegiatan pembelajaran,
2) Melaksanakan pembelajaran,
3) Menilai proses dan hasil pembelajaran,
4) Memanfaatkan hasil penilaian
5) Memberikan umpan balik,
6) Melayani peserta didik yang mengalami kesulitan,
7) Menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan,
8) Mengembangkan dan memanfaatkan alat bantu
pembelajaran,
9) Memanfaatkan sumber-sumber pembelajaran yang
tersedia,
10) Mengembangkan
interaksi pembelajaran (strategi, metode, dan teknik),
11) Melakukan
penelitian praktis untuk perbaikan pembelajaran.
b. Secara khusus dapat diklasifikasikan:
1) Sasaran administratif (teknis administratif) misal
perangkat pembelajaran
2) Sasaran edukatif (teknis edukatif) misal
pelaksanaan pembelajaran.
Teknik-teknik supervisi pendidikan
a. Kunjungan kelas.
Supervisor
memasuki ruang kelas pada pelaksaan KBM. Teknik ini dilakukan dengan tiga cara,
yaitu:
ü Direncanakan pengawas dan diberitahukan kepada guru
yang bersangkutan
ü Direncanakan oleh pengawas, tetapi tidak
diberitahukan kepada guru yang bersangkutan
ü Direncanakan oleh guru, kemudian mengundang
pengawas.
Kunjungan
kelas ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi dalam rangka peningkatan
kualitas proses dan hasil pembelajaran bukan menentukan kondite.
b. Pertemuan pribadi
Pertemuan
pribadi adalah dialog antara pengawas dan guru mengenai usaha-usaha
meningkatkan kemampuan profesional guru. Pertemuan pribadi dilakukan dengan dua
cara, yaitu:
ü Pertemuan pribadi sebelum kunjungan kelas
Pertemuan ini membicarakan upaya perbaikan proses pembelajaran sehingga
akan menjadi fokus obserfasi kelas.
ü Pertemuan pribadi sesudah kunjungan kelas.
Pertemuan ini membicarakan kelebihan dan kekurangan proses pembelajaran
yang telah dilaksanakan sehingga menjadi umpan balik bagii guru untuk
memperbaiki dan meninghkatkan proses pembelajaran.
c. Rapat dewan guru,
Rapat
dewan guru merupakan pertemuan antar semua guru dan kepala sekolah yang
membicarakan berbagai hal yang menyangkut penyelenggaraan pendidikan dan proses
pembelajaran. Maksud rapat dewan guru:
ü Mengatur seluruh anggota staff agar memiliki
kesamaan tujuan
ü Mendorong anggota agar mengetahui tangung jawab masing-masing
ü Bersama-sama menentukan cara yang dapat dilakukan
perbaikan PBM
ü Meningkatkan arus komunikasi dan informasi.
d. Kunjungan antar kelas,
Guru
dikelas yang satu berkunjung ke kelas yang lain dalam satu lingkungan sekolah.
e. Kunjungan sekolah,
pengawas mengunjungi sekolah secara teratur
untuk memberikan pembinaan, baik dengan pemberitahuan maupun mendadak atau atas
undangan guru atau kepala sekolah.
f. Kunjungan antar sekolah
guru-guru atau staff mengunjungi
sekolah-sekolah yang dinilai berhasil dan patut dijadikan contoh. Pengawas dapat
memanfaatkan guru sekolah lain untuk memberikan pembinaan.
g. Penerbitan buletin, dan
bulletin professional ialah selebaran berkala
yang berisi topic-topik tertentu berkaitan dengan usaha peningkatan proses
belajar mengajar. Bulletin ini tidak harus ditulis oleh para ahli, tetapi semua
guru atau staff yang telah mempunyai pengalaman keberhasilan dalam proses
pembelajaran.
h. Penataran atau pendidikan dan pelatihan
penataran
atau diklat dapat dilaksanakan dari sekolah sendiri atau mengikuti program yang
dilaksanakan oleh pihak-pihak tertentu.
Sumber: